Senin, 04 Juli 2011

Plant Activator

PLANT ACTIVATOR adalah salah satu produk unggulan dari DXN , yang di peruntukan bagi para pengusahaa agro bisnis yang berfungi untuk meningkatkan hasil panen. dengan cara mencampurkan ke dalam pupuk dengan perbandingan 1 : 10 ( 1 kg plant activator : 10 kg Pupuk ).

Harga Rp 36.000 / kg , Anda juga dapat membeli langsung dengan harga distributor di DXN terdekat dengan menggunakan keanggotaan no : 031105892 an: imran firdaus

Plant Activator mengandung 75 % Cz 175 yang berperan menjaga ketersediaan unsur hara yang diberikan kepada tanaman sebagai pupuk mineral serta menghambat fiksasi unsur hara oleh konstituen tanah selama masa pertumbuhan. Hambatan terhadap fiksasi tersebut berupa pemanfaatan secara efektif dan efisien setiap unsur hara yang diberikan ke tanaman.
Plant Activator bekerja secara slow release yang mampu melepas unsur hara secara lepas lambat dengan volume pelepasan mendekati kapasitas akar tanaman dalam menyerap unsur hara, tetapi berlangsung dalam waktu yang lebih lama sehingga mengurangi kehilangan unsur ke lingkungan.
Disisi lain, dengan pencampuran Plant Activator sebesar 10 % dari dosis pupuk konvensional berarti adanya pengurangan kebutuhan yang diperlukan petani karena dosis pemupukan optimum menurun.
Pengurangan kebutuhan pupuk ini sangat berkaitan dengan efisiensi pemupukan yang semakin meningkat serta menurunnya kehilangan pupuk melalui penguapan, erosi, aliran permukaan dan pencucian.
Manfaat Activator Cz 175 :
1. Kacang Panjang
  1. Mengaktifkan unsur hara Makro dan Mikro pada tanah hingga lebih aktif dan efektif.
  2. Bekerja secara slow release yang mampu melepas unsur hara secara lepas lambat dengan volume pelepasan mendekati kapasitas akar tanaman dalam menyerap unsur hara, tetapi berlangsung dalam waktu yang lama sehingga mengurangi kehilangan unsur ke lingkungan
  3. Melindungi Urea dari penguapan dan pencucian karena air.
  4. Memecah tumpukan fosfat yang sukar larut menjadi mudah larut sehingga tanah menjadi gembur, udara, air serta unsur-unsur hara dapat diserap akar tanaman secara optimal.
  5. Mencegah terjadinya fiksasi (pengikatan) fosfat dan kalium oleh komponen-komponen tanah.
  6. Menghemat dosis pemakaian Urea (35 %) karena kelebihan Nitrogen menyebabkan daun rentan terhadap penyakit/hama, kekahatan Boron, White Stripe dan berkurangnya buah jadi.
  7. Menghemat dosis pemakaian KCl (35 %) karena kelebihan pemakaian Kalium merangsang gejala kekurangan Boron sehingga rasio minyak terhadap tandan menurun.
  8. Menghemat dosis pemakaian TSP (35 %) karena fosfat yang telah tertimbun akibat pemupukan fosfat sebelumnya akan kembali ditambang dan diserap akar.
  9. Meningkatkan aktifitas mikro organisme tanah yang ikut mentransfer serta membantu mempercepat proses oksidasi unsur mikro Mn, Zn, Cu, Mo, dan Al.
  10. Peningkatan aktifitas mikro organisme menciptakan serta mengundang sarana kehidupan baru bagi cacing tanah.
  11. Memperlebar bentangan pelepah daun serta lembar daun sehingga menyempurnakan proses fotosintesa daun melalui klorofil.
  12. Meningkatkan faktor pembentuk cadangan air dan hara basa dalam tanah yang dapat mengefisienkan penggunaan air dan hara basa oleh tumbuhan (KTK yang cukup tinggi yaitu ~180 meq/100 gr).
2. Sawit